Selasa, 27 November 2012

Resensi Tegar

Mice Cartoon
Obladi oblada Life goes on…
Tegar Sadewo
Anda pasti tahu Mice Cartoon, kan? Kartun yang rutin menyelipkan senyum di pipi kita setiap minggu. Yup, kartun KOMPAS minggu yang sangat jeli melihat fenomena sosial di sekitar kita itu kini dirangkum dalam buku bertajuk Obladi oblada Life goes on.
Buku ini berisi 70-an lebih kartun Mice pilihan dari tahun 2010 sampai 2012. Melalui kartun-kartunnya Muhammad Mice Misrad banyak bercerita tentang keluarganya, kota dan berbagai permasalahannya, gaya hidup, sampai fenomena sosial politik negeri ini. Yang menarik adalah bagaimana penggemar The Beatles ini menyampaikannya melalui komedi ringan yang dekat dengan masyarakat. Walaupun pada beberapa bagian terasa sedikit memaksa dan monoton, namun Mice tetap bisa menyampaikan gagasannya dengan cerdas pada bagian lain.
Kumpulan kartun ini dibagi dalam 9 bagian dengan kesamaan tema, bukan berdasar tanggal muat di KOMPAS. Sebagaimana kita tahu dahulu Mice berduet dengan Benny di KOMPAS minggu, nah di bagian pertama “The End”, Mice menceritakan tentang perpisahan itu. Bagian ini hanya terdiri dari dua halaman kartun yang menceritakan kegalauan dan rasa bersalah Mice atas perpisahan itu, tidak ada unsur komedi di dalamnya. Di halaman 40, kartun  ‘terasa kekurangan panel’. Walaupun cukup menjelaskan, menurut saya dialog Mice di panel terakhir perlu didahului dialog yang mendukung. Sehingga tidak terasa ‘terburu-buru lucu’. Halaman mulai berwarna di bagian lima “Just Like Starting Over”, namun saya hanya menjumpai potongan kartun di bagian ini.
Beberapa bagian terasa memaksa. Halaman 27 bercerita tentang banjir. Di rumah Mice, air masuk seperut, sedang di rumah Pak Dillah hanya sepaha. Ternyata Pak Dillah jangkung dengan paha setinggi perut orang normal. Hal tersebut dirasa cukup ekstrim dan terkesan memaksa, namun dari segi komedi cukup bagus. Banyak pula bagian-bagian dengan lelucon yang diulang-ulang. Di halaman 45 misalnya, dimana Mice dan temannya menirukan apa yang dilakukan orang-orang di sekitarnya dengan hal aneh yang hampir mirip. Hal serupa juga ditemukan di bagian lain, namun dengan penyelesaian cerita yang berbeda.
Mendekati halaman terakhir buku, terdapat halaman-halaman yang terkesan monoton. Seperti halaman 97 yang merupakan pelesetan dari istilah sahur on the street yang diulang pada halaman-halaman setelahnya. Hal itu dapat melemahkan buku ini, sebab di akhir buku seharusnya terletak halaman-halaman kartun yang kuat. Sehingga berkesan baik pada pembaca. Kekurangan juga ditemukan dalam penulisan daftar isi, nomor halaman di daftar isi tertulis 7 halaman sebelumnya. Namun itu tidak begitu berarti, sebab penikmat komik/kartun jarang melihat daftar isi.
Walaupun ada beberapa kekurangan, kumpulan kartun yang diselingi sketsa-sketsa pensil Mice Cartoon dan lirik lagu The Beatles ini masih menarik untuk disimak. Apalagi Mice Cartoon adalah kartun yang paling populer saat ini, tentu apa yang tersampaikan di dalamnya sedikit banyak punya pengaruh di masyarakat. Seperti pandangan Mice terhadap gaya hidup remaja masa kini, ibukota yang sesak, fenomena dunia hiburan, tingkah laku orang-orang “besar”, sampai hal kecil seperti bahasa inggris untuk balita. Ampuhnya kartun sebagai media berpendapat, terasa sekali dalam buku ini. Tentu saja itu dapat meningkatkan minat masyarakat pada kartun, dan akan memunculkan kartunis-kartunis berbakat di masa yang akan datang.
Banyak komedi-komedi cerdas dalam buku ini, seperti kartun di halaman 16 tentang apa perlunya bahasa inggris untuk balita? Kejadian-kejadian kecil sehari-hari yang menarik namun kadang luput dari perhatian kita disampaikan dengan baik pula di beberapa halaman. Yang menonjol dari kartun surat kabar biasanya adalah kritik dan sindiran-sindiran. Dalam kartun-kartunnya Mice membuatnya menjadi kuat dan mengena. Di halaman 82 misalnya, tentang kampanye politik yang dianggapnya reality show stand up comedy.
Akhirnya, buku ini diakhiri potongan lirik lagu “The End”nya The Beatles: “And in the end, the love you take is equal to the love you make”. Bersiaplah! Lewat buku ini anda akan diajak melihat dunia melalui kacamata kotak Mice. Obladi oblada Life goes on…(teg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar